Select Menu

 GAZA CITY - Kelompok perlawanan Palestina Hamas, Sabtu, memperingatkan Israel mengenai "konsekuensi" setelah serangan udara paling akhir Zionis terhadap Jalur Gaza menewaskan tiga anggota anggota sayap bersenjata kelompok pejuang Palestina itu. Ketiganya adalah anggota Brigade Ezzedine Al-Qassam, yang tewas Jumat malam (1/4) di dekat kota kecil Khan Yunis di Jalur Gaza, demikian antara lain isi pernyataan Hamas.

Hamas mengidentifikasi ketiganya sebagai Ismael Lubbad, Abdallah Lubbad dan Mohammed Eldayah.

Serangan tersebut adalah peningkatan serius ketegangan dan Israel "akan memikul semua konsekuensinya", demikian peringatan Brigade Al-Qassam.
Beberapa staf medis dan saksi mata sebelumnya mengatakan satu orang juga cedera dalam serangan udara itu. Mereka mengatakan sasarannya adalah satu mobil yang sedang melaju antara Khan Yunis dan kamp pengungsi Deir al-Balah.

Sementara itu, jurubicara militer Israel mengatakan serangan tersebut, yang direncanakan secara bersama dengan lembaga keamanan dalam negeri Israel --Shin Bet, adalah "serangan untuk mendahului" terhadap gerilyawan yang "berencana menculik orang Israel" selama hari keagamaan mendatang Yahudi, Paskah.

"Satu pesawat Angkatan Udara Israel menyerang satu jaringan HAMAS ... yang berencana melakukan penculikan di Semenanjung Sinai dan di Israel selama hari libur Paskah," katanya.

Pantai Sinai di negara tetangga Israel, Mesir, adalah tujuan terkenal bagiorang Israel selama libur satu pekan, yang dimulai pada 18 April dan bertepatan dengan hari Pengungsian Bangsa Israel dari Mesir. Kemarahan masyarakat Israel masih bergolak gara-gara penculikan oleh gerilyawan terhadap prajurit Israel, Gilad Shalit, dalam serangan lintas-perbatasan ke dalam wilayah Israel pada 2006.

Shalit belum ditemukan, dan diduga disekap di satu tempat di Jalur Gaza.
Pada Rabu (30/3), satu serangan udara Israel ke bagian selatan Jalur Gaza menewaskan seorang pejuang  dan melukai seorang lagi. Aksi balas-membalas serangan mulai terjadi pada 16 Maret, ketika satu roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza mendarat di tempat terbuka di Israel selatan, tanpa merenggut korban jiwa atau menimbulkan kerusakan.

Dalam waktu beberapa jam, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan balasan, dan menewaskan dua pejuang dari Brigade Ezzedine Al-Qassam, dalam apa yang dipandang sebagai reaksi yang tak sesuai. Dua hari kemudian, beberapa anggota Hamas membalas, dan menembakkan sebanyak 50 bom mortir ke kota Beersheva di Israel selatan dalam pemboman paling sengit selama dua tahun.

Sumber: republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top