Penanganan Fakir Miskin Harus Terukur KH. Jazuli Juwaini (Cagub Prov. Banten)JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini, menilai penanganan fakir miskin harus terukur.Itu sebabnya Badan Pusat Statistik (BPS) harus menyediakan data yang betul tentang jumlah penduduk miskin di Indonesia. Jika tidak, penanganan kaum fakir miskin ini bisa tidak tepat sasaran padahal Undang-Undang Fakir Miskin sudah disahkan pada Juli lalu.”Oleh karena itu, BPS dalam menentukan data-data ini sebaiknya bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan instansi lainnya untuk menyusun peta kemiskinan. Agar ke depan hanya ada satu peta fakir miskin di seluruh Indonesia. Peta tersebut merupakan peta resmi dan memuat data kemiskinan, lengkap dengan nama dan alamatnya,” ujar Jazuli di Jakarta, Selasa (27/9/2011).Data terbaru yang dilansir BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2011 berjumlah 30,02 juta atau 12,49 persen dari total penduduk. Jika dibandingkan dengan data Maret 2010 berjumlah 31,02 juta jiwa atau sekitar 13,33 persen dari total penduduk Indonesia, terjadi penurunan meski tidak signifikan yaitu sebesar 0,84 persen.Jika mengamati kondisi realitas di masyarakat, menurut Jazuli, tampak sekali angka penurunan kemiskinan tidak sebanding dengan kondisi masyarakat yang ada saat ini.Hal itu dapat dilihat dari semakin tingginya angka pengangguran, lemahnya daya beli masyarakat, dan munculnya daerah-daerah baru yang merupakan kantong kemiskinan. Di lain pihak, jumlah gelandangan dan pengemis terutama di kota-kota besar semakin meningkat.Indonesia, menurut Jazuli, yang sebelumnya menempati peringkat 15, kini naik menjadi peringkat 5 besar negara dengan jumlah gelandangan dan pengemis terbesar di dunia, yaitu diperkirakan sekitar 15 juta jiwa.Belum lagi jika mau mengkritik masalah garis kemiskinan sebesar Rp 233.740 yang ditetapkan BPS pada tahun 2011, menurut Jazuli, secara faktual pendapatan Rp 233.740 dalam memenuhi kebutuhan selama satu bulan atau Rp 7.791,33 per hari tidak mencukupi untuk hidup layak.Garis kemiskinan yang dibuat BPS merupakan rata-rata nasional dari 33 provinsi untuk daerah perkotaan dan pedesaan.Penghitungan garis kemiskinan didasarkan pada database pengeluaran konsumsi dari 68.000 sampel rumah tangga di seluruh Indonesia yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional. Karena dihitung berdasarkan survei, angka kemiskinan yang dihasilkan pada dasarnya hanyalah estimasi.”Oleh karena itu, memang sebaiknya ada evaluasi dan perbaikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendataan sehingga akan diperoleh data kemiskinan yang lebih berkualitas. Atau dapat juga mengacu pada standar kemiskinan Bank Dunia yaitu 2 dollar per hari,” ujar Jazuli. [Sumber: Imam Prihadiyoko, Agus Mulyadi, kompas.com/27/9/2011] KH. Jazuli Juwaini (Cagub Prov. Banten) JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini, menilai penanganan fa... Baca selengkapnya »
Perlu Rendah Hati, Sikapi Arogansi H. Jazuli Juwaini, Dewan Penasehat Gema KeadilanBANTEN - Dalam orasi politiknya H. Jazuli Juwaini, menyampaikan bahwa pemuda harus mampu melakukan perubahan. Karena perubahan tidak mungkin di pimpin oleh orang tua, pemudalah yang harus mengambil sikap dan mendorong perubahan itu agar segera terealisasikan. Dan gema keadilan sebagai organisasi kepemudaan harus mampu memfasilitasi hal itu. Pemuda bukan hanya unsur perubah, tapi dia juga harus memimpin perubahan itu. Agar ketika perubahan itu terjadi, tidak dibelokan oleh orang-orang yang bersikap status quo. Artinya keuntungan yang didapat dari perubahan harus dioptimalkan sepenuhnya untuk masyarakat. Kekompakan pemuda harus terus dijaga. Potensinya harus diasah dan diarahkan kepada hal-hal yang identik dengan perbaikan. Sebagaimana Soekarno pernah bilang, “bawakan aku sepuluh pemuda maka akan kurubah dunia”. Saya pikir, subtansi dari kata-kata ini adalah niat perbaikan yang sungguh-sungguh. Keberanian yang terpatri dalam jiwa akan membawa semangat konsistensi yang terus menerus. Dan yang paling penting adalah kerendahan hati dalam menyikapi arogansi orang lain. Agar kita ketika berkuasa tidak melakukan hal yang sama. (GK)Jazuli Juwaini akrab dengan pengurus Gema KeadilanJazuli Juwaini Berpose dengan paduan suara Gema Keadilan dari SMAN 1 Rangkas BitungJazuli Juwaini bersama Pengurus Gema Keadilan Provinsi BantenJazuli Juwaini bersama Pengurus Gema Keadilan Kabupaten Kota-se-Provinsi Banten H. Jazuli Juwaini, Dewan Penasehat Gema Keadilan BANTEN - Dalam orasi politiknya H. Jazuli Juwaini, menyampaikan bahwa pemuda harus mampu me... Baca selengkapnya »