Mudik Lebaran, Perhatikan Keamanan dan Keselamatan Penumpang JAKARTA - Peningkatan jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 15,44 juta penumpang pada Lebaran kali ini harus diikuti dengan peningkatan pelayanan transportasi publik. Selain faktor keamanan, faktor keselamatan dan kelaikan angkutan juga harus menjadi perhatian.Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI Mustafa Kamal dalam rilisnya kepada okezone, di Jakarta, Minggu (21/8/2011).Dalam pandangan Kamal, faktor kelaikan angkutan, keselamatan dan keamanan penumpang kerap diabaikan saat puncak arus mudik. Tak heran bila angka kecelakaan pada saat mudik Lebaran, cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun."Jika melihat proporsi peningkatan pemudik dengan motor yang mencapai 56,35% dan mobil 30,78%, Kami khawatir angka kecelakaan lalu lintas sulit ditekan. Apalagi sepeda motor terbukti penyumbang penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar, sisanya bus, truk dan container," ungkapnya.Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS ini mengatakan, selama tahun 2009—2010, kinerja kementerian perhubungan belum menunjukan perbaikan pelayanan transportasi. Dibidang transportasi darat, angka kecelakaan masih tinggi. Sebagai contoh pada penyelenggaraan mudik tahun 2010, H+3 pascalebaran 2010 telah terjadi 1.098 kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah Indonesia. Kerugian materiil diprediksi mencapai Rp 4,17 miliar."Meski jumlah kecelakaan menurun di tahun 2010, namun nilai kerugian materil meningkat lebih dari 100%," jelasnya.Menurut Kamal, sampai saat ini pelaksanaan 4 paket UU transportasi yaitu UU No.23/2007 tentang Perkeretaapian, UU No. 17/2008 tentang Pelayaran, UU No. 1/2009 tentang Penerbangan dan UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) masih jalan ditempat."Berbagai amanat keempat UU tersebut seperti pembuatan peraturan turunan, pembentukan badan dan amanat untuk audit belum dilaksanakan," lanjut salah satu politisi muda di parlemen ini.Untuk itu, legislator dari daerah pemilihan Sumatera Selatan ini mendesak pemerintah untuk meningkatkan perannya dalam membina penyelenggaraan transportasi meliputi pengaturan, pengendalian dan pengawasan, sebagaimana diamanatkan oleh keempat UU transportasi tersebut. (ahm) [okezone.com/21/8/2011] JAKARTA - Peningkatan jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 15,44 juta penumpang pada Lebaran kali ini harus diikuti dengan peningkatan p... Baca selengkapnya »
Belanja Bareng Anak Yatim Raih Rekor MURI Tiga ribu lebih anak yatim di Indonesia serentak berbelanja bersama. Acara yang digagas oleh Penasehat Program Kepedulian Pemberdayaan Umat (PKPU) ini memecahkan rekor MURI.Di Jakarta, acara ini dipusatkan di Carrefour Cempaka Putih yang dihadiri 400 anak yatim. Acara ini juga dihadiri Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, Penasehat PKPU Hidayat Nurwahid, dan Pemilik Para Group, sekaligus Presiden Komisaris PT Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung.Belanja Bareng Yatim ini digagas oleh lembaga kemanusiaan nasional PKPU bekerjasama dengan Lintasarta Indonesia, PT Telkom Indonesia, Carrefour Indonesia dan sejumlah lembaga perusahaan lainnya yang didanai oleh donatur PKPU baik secara individu maupun perusahaan."Ini tahun ketiga kita, dilaksanakan serentak di 16 provinsi dan 24 kota yang diikuti total oleh 3.333 anak yatim," ungkap Direktur Utama PKPU, Agung Notowiguno, dalam acara itu.Agung menjelaskan, di pusat, belanja bareng ini diikuti 1.600 anak yatim di delapan titik yang bekerjasama juga dengan 40 yayasan serta sisanya dilakukan di 24 kota besar lainnya. Dari program ini, setiap anak yatim diberikan voucher belanja dan dipersilahkan memilih belanjaan yang disukai dan dibutuhkan terutama untuk kebutuhan lebaran.Kemudian, Ketua Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana memberikan penghargaan pencatatan rekor kepada PKPU yang diberikan kepada Hidayat Nurwahid, Komisaris Utama PT Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung dan Gatot dari PT Telkom Indonesia."Rekor ini adalah rekor belanja bersama anak yatim yang dilakukan serentak dengan peserta terbanyak di Indonesia dan bahkan rekor dunia," ungkap Jaya Suprana. [vivanews.com 14/8/2011] Tiga ribu lebih anak yatim di Indonesia serentak berbelanja bersama. Acara yang digagas oleh Penasehat Program Kepedulian Pemberdayaan Umat ... Baca selengkapnya »
Ramadhan; Bulan Perubahan Ust. DR. Muhammad Badi’Risalah dari Ust. DR. Muhammad Badi’, (Mursyid Am Ikhwanul Muslimin)Penerjemah: Abu AnasSegala puji bagi Allah dan shalawat dan salam atas Rasulullah saw.. selanjutnyaBulan Sya’ban menggerakan umat untuk memasuki bulan RamadhanUmat Islam saat ini berada dipenghujung akhir bulan Sya’ban, yang berarti menandakan bahwa bulan Ramadhan sudah diambang pintu, berada seperti sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik ra, yang mencirikan perbuatan Nabi saw pada bulan Sya’ban, beliau berkata: “Nabi saw paling senang berpuasa pada bulan Sya’ban”, sebabnya telah dijelaskan pada sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh imam Tirmidzi…وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ”“Yaitu bulan didalamnya amal-amal diangkat menuju Allah Tuhan semesta alam, maka Aku senang jika amalku diangkat pada saat Aku berpuasa”.Karena itu bulan Sya’ban adalah musim ditutupnya lembaran hidup dan meraup hasil dari perbuatanmu pada tahun ini, dan nabi saw sangat memuliakan bulan ini, karena ia menjadi mukaddimah bulan Ramadhan; bulan lahan perlombaan meraih berbagai kebaikan, berlomba untuk taat sebelum dating bulan al-furqan, maka dari itu tampilkanlah di dalam bulan Ramadhan kebaikan jiwa-jiwa kalian sebelum berlalu. Abu Bakar Al-Balkhi berkata: “Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyiram tanaman sementara bulan Ramadhan adalah bulan memanen.Karena itu, Nabi saw bersabda:ذلك شهر يغفل عنه الناس“Itulah –bulan Sya’ban- bulan yang banyak dilalaikan oleh manusia”;karena bulan Sya’ban sebagai pintu masuk menuju bulan Ramadhan; dan bulan Ramadhan merupakan bulan dibukanya pintu-pintu surga, seperti sabda Nabi saw:إذا دخل رمضان فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب جهنم، وسلسلت الشياطين”“Jika masuk bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu”. (Bukhari)dan oleh karena itu, bulan Sya’ban adalah bulan pelatihan dan pembekalan tarbawi dan rabbani, meneriman setiap orang untuk menjadi orang yang memiliki keahlian dalam ketaatan pada bulan Ramadhan, yaitu sebuah program pembekalan tarbawi yang dilakukan oleh seorang muslim menuju penyiapan memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah: “Ya Allah sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”. Sebagai penggalan doa nabi saw:اللهم بارك لنا في رجب وشعبان، اللهم بلغنا رمضان“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.Diambang pintu bulan RamadhanRamadhan sudah dekat, hampir datang cahaya, charisma, kebaikan dan kesuciannya, datang untuk membina umat manusia pada kekuatan kehendak dan kemuliaan melakukan perubahan dalam rangka mengemban berbagai macam ujian dan memenangkan berbagai rintangan serta kesulitan hidup. Bahwa Nabi saw senantiasa memberikan tahniah –ucapan selamat- kepada para sahabatnya ketika datang bulan Ramadhan, dan memberikan kabar gembira melalui sabdanya:أتاكم شهر رمضان، شهر مبارك، فرض الله عليكم صيامه، تفتح فيه أبواب الجنة، وتغلق فيه أبواب الجحيم، وتغل فيه مردة الشياطين، وفيه ليلة هي خير من ألف شهر، من حُرِمَ خيرها فقد حرم“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, diwajibkan atas kalian berpuasa, dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, diikat kuat syaitan-syaitan, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan barangsiapa yang diharamkan kebaikannya maka tidak akan dapat meraihnya”. (Ahmad)Ramadhan dan perubahanPerubahan setiap individu, umat dan bangsa merupkan salah satu tren yang berlaku pada saat itu, ia merupakan sunnatullah di dalam kehidupan ini, sebagaimana Allah SWT berfirman:إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka mau merubah diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’d:11)Karena itu perubahan perilaku bukan sekedar angan-angan dan cita-cita belaka, namun merupakan kerja keras dan niat yang bersih serta perilaku yang lurus. Dan bulan Ramadhan yang mulia merupakan kesempatan yang sejati untuk melakukan perubahan, ia merupakan program nyata untuk melakukan perbaikan jiwa dan hati, dan titik awal untuk melakukan permbinaan umat:Jangan katakan: dari mana saya memulai untuk mengawali taat kepada AllahJangan katakan: besok sajalah saya memulainya, karena boleh jadi ajal datang menjelangKarena itu, Ramadhan merupakan bulan perubahan, untuk memperbaharui perpindahan ruh dan jasad sehingga mampu memperbaik kondisi dan merubahan internal kita. Dan perubahan yang positif tentang membutuhkan kita semua menuju kehendak yang matang, azimah yang kuat, dan usaha untuk melakukan perubahan. Allah SWT berfirman: “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah:183)Jika kita tidak merebut peluang di bulan perubahan ini, maka hilanglah dari kita kesempatan seumur hidup, kerana perubahan berarti senantiasa berada pada kebenaran, suatu revolusi (perubahan) atas kepalsuan, penipuan, ucapan sia-sia dan kedustaan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: من لم يدَعْ قولَ الزور والعملَ به، فليس لله حاجةٌ في أن يدع طعامه وشرابه“Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh padanya dalam meninggalkan makan minumnya. ” (Bukhari), dan Nabi saw juga bersabda: ليس الصيامُ من الأكل والشراب، إنما الصيامُ من اللغو والرفث، فإن سابك أحد أو جهل عليك فقُل: إني صائم إني صائم“Tidaklah puasa itu hanya menahan dari makan dan minum, tetapi puasa (menahan diri) dari ucapan sia-sia dan kotor. Jika ada seseorang yang menghardik kamu atau orang jahil menguji kamu katakanlah: “Saya sedang puasa, saya sedang puasa” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan disahihkan oleh Albani),Namun semua ini bersumber hanya dari orang yang jujur dengan Khaliqnya. Sehingga Allah akan membenarkan apa yang dilakukan hamba-Nya.Di antara hasil perubahan terbesar pada bulan Ramadan: Penyerahan penuh kepada hukum (undang-undang) Allah, pelaksanaan perintah dan syariat-Nya sehingga menghasilkan sosok individu yang bertakwa kepada Allah dalam semua keadaan, karena itu bulan Ramadan yang merubah tabiat kehidupan secara keseluruhan sebagai penjamin untuk melakukan perubahan dalam kehidupan individu dan keluarga melalui program-programnya yang Rabbani dan Istimewa.Dan diantara perubahan pada bulan Ramadan: ketelitian, komitmen dan disiplin terhadap waktu, Anda dapat melihat seluruh umat duduk di hadapan hidangan berbuka saat menunggu waktu berbuka, dan umat seluruhnya mennahan dirinya dari makan, minum dan hubungan seks mulai waktu Imsak, sebagaimana Anda juga melihat seluruh umat berada dalam satu shaff saat menunaikan shalat, qiyam dan tarawih; ini tampak jelas jika dilihat dari atas atau jauh tentang pemandangan umat yang berada dalam suatu sistem, ketelitian dan susunan yang rapi.Salah satu perubahan yang paling menakjubkan dalam bulan Ramadhan: waktu berbuka yang tidak boleh dilengahkan dan tidak ditangguhkan walaupun hanya satu menit. Rasulullah saw telah menjelaskan dalam sabdanya:لا تزال أمتي بخير ما عجلوا الفطور وأخروا السحور“Umatku akan terus dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur.”Hal ini menegaskan akan hubungan yang erat antara Ramadan dan umat secara keseluruhannya.Dan diantara perubahan yang paling lengkap pada bulan Ramadan: kita memelihara nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita dengan melakukan revolusi rakyat dan meraih hasilnya, bahwa cepatnya perubahan yang telah terjadi dan sedang berlaku merupakan tanda kekuasaan Allah bahwa pelaksanaan hukum-hukum alam pada sesuai dengan kadar kemampuan manusia. Inilah peluang yang telah tiba pada bulan Ramadan; untuk melaksanakan revolusi bangsa Arab dan memperolehi kemerdekaan mereka. Perubahan secara aman yang diinginkan oleh rakyat dan kesadarannya yang berkesinambungan terhadap revolusi dan terus memeliharanya walaupun harus masih menghadapi berbagai cobaan dan rintangan, Ini semua adalah hasil rancangan dan rekayasa Allah semata, yang telah mengejutkan Barat dan Timur, sepertimana telah mengejutkan para ahli politik dan ahli-ahli fikir dari kaum muslimin serta lain-lainnya.Salah satu sikap perubahan yang paling kuat dalam bulan Ramadan: Memecahkan perasaan takut dan ancaman yang menghantui jiwa, yang menegaskan bahwa kekuatan yang sebenarnya kembali untuk meminta pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah. Sehingga dengan demikian para diktator dan rejim zalim tidak dapat menindas rakyat nya sewenang-wenang lagi dan tidak boleh menjatuhkan kepada kita pelbagai jenis ketidak-adilan dan kezaliman, sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT: وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمْ الْوَارِثِينَ. وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَنُرِي فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (Al-Qashash:5-6) Akhirnya, Ramadan adalah bulan perubahan dan perbaikan untuk umat:Salah satu syi’ar terbesar yang menjadi kontribusi penyatuan bangsa Arab dan umat Islam dengan berbagai negara, mazhab, bahasa dan adatnya; seluruh umat Islam di seluruh dunia sepakat bahwa puasa pada bulan Ramadan adalah kewajiban yang termaktub dalam rukun Islam.Di bulan Ramadan juga ada semangat umat Islam mengeluarkan zakat harta; dimana hal tersebut dapat menjadi kontribusi dalam mengentaskan masalah pengangguran dan tindak kriminal secara bersamaan, mengentaskan kemiskinan dunia, dimana secara statistik menunjukkan bahwa terdapat lebih dari satu milyar seratus juta (1,100,000,000) orang miskin dan sangat miskin di dunia.Di bulan Ramadan umat Islam mengeluarkan Zakat fitrah untuk orang yang memerlukan dan tidak memerlukan, untuk mewujudkan’takaful’ (gotong royong) yang sebenarnya. Dan inilah yang ditegaskan lebih dari 130 ayat dalam al-Quran, dan beratus-ratus hadith nabi saw dalam menggalakkan untuk menderma dan mengorbankan harta kepada orang yang memerlukan dan miskin baik yang muslim atau non muslim.Ramadan juga menegaskan akan kemerdekaan umat yang memiliki ciri-ciri tertentu dalam menghadapi serangan globalisasi yang menyeru kepada pengrusakan nilai-nilai dan akhlak, karena umat Islam memiliki performa tersendiri, Allah SWT berfirman:صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ"Shibghah Allah. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah”. (Al-Baqarah: 138). (Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.pent).Bulan Ramadan mengingatkan kita beberapa kemenangan umat dalam sejarahnya. Dua kemenangan yang paling besar dan fenomenal pada zaman Nabi saw adalah Perang Badar dan penaklukan Makkah yang terjadi dalam bulan Ramadhan, penaklukan Andalusia yang dipimpin oleh Tariq ibn Ziyad adalah terjadi pada tanggal 28 Ramadan tahun 92 Hijriah, dan Pertempuran Ain Jalut, yang berhasil mengalahkan Mongol terjadi pada tanggal 15 Ramadan tahun 658 Hijriah. Begitu juga Allah telah memberikan kemenangan pada tanggal 10 Ramadan tahun 1383 H (6 Oktober 1973) atas Zionis perampas tanah dan tempat suci kita. Ini sesuai dengan janji Allah SWT yang telah berfirman: وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ"Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Ruum: 47}Oleh karena itu semua, marilah kita jadikan Ramadan sebagai bulan perubahan supaya kita lebih dekat dengan pertolongan Allah yang senantiasa diberikan kepada orang-orang yang dekat dengan-Nya. Allah berfirman:وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَرِيبا“Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”,(Al-Isra’: 51).Selawat dan salam atas Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.Dan Allah adalah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah.Cairo 20 sya’ban 1432 H/21 Juli 2011 M [Sumber: al-ikhwan.net 1/8/2011] Ust. DR. Muhammad Badi’ Risalah dari Ust. DR. Muhammad Badi’ , (Mursyid Am Ikhwanul Muslimin) Penerjemah: Abu Anas Segala puji bagi Allah d... Baca selengkapnya »
Kader-Kader Manja Duh kader-kader manja, maunya selalu mendapat, tapi enggan memberi. Maunya diperhatikan, tapi tak mau memperhatikan. Maunya dihargai, tapi tak mau menghargai.Duh kader-kader manja, merasa paling dibutuhkan dalam dakwah hingga tinggi hati menyerang niat nan suci. Merasa paling berkontribusi tapi lupa diri, bahwa yang diperbuatnya tak begitu berarti.Duh kader-kader manja, masalah pribadi jadi masalah lembaga. Harusnya fokus memikirkan umat, tapi sibuk mengungkit masalah internal yang dibuat buat. Kapan kita geraknya sobat?Duh Kader-kader manja, selalu enggan datang rapat, kalaupun datang pasti bilangnya “afwan telat”Duh kader-kader manja, inginnya selalu instan. Ingin dapet jabatan. Ingin terlihat mapan. Kalau tidak berhasil jadinya menjauh dari perkumpulan. Barisan patah hati pun jadi bermunculan.Duh kader-kader manja, ingin ini ingin itu tapi tak mau bergerak. Hanya bisa berteriak-teriak, duh sampe suaranya serak, tak banyak manfaat.Duh kader-kader manja, senangnya mengkritisi tapi tak memberi solusi, panjang lebar berdiskusi tapi tak ada aksi.Duh kader-kader manja, ternyata usia tak selalu berbanding lurus dengan kedewasaan. Bersikap seperti anak-anak padahal beban dakwah semakin banyak. Umat ini sedang butuh kontribusimu, jangan kau tambah lagi masalah umat dengan kemanjaanmu. Ingat, Komitmen kita di jalan dakwah ini akan Allah bayar, jauh lebih mahal dari materi yang selama ini kita kejar. Jadi jangan beralasan meninggalkannya hanya karena disibukkan dengan permasalahan-permasalahan pribadi. Syurga itu amat mahal takkan dapat dicapai dengan upaya seadanya saja. Buanglah sifat manja, buktikan bahwa kita kader-kader dakwah yang siap bekerja untuk umat dan bangsa. [dakwatuna.com 2/8/2011]. ----------------------------------------------------------------- Puisi & SyairOleh: Jupri SupriadiLahir pada tanggal 14 Februari 1990 disebuah desa di Kabupaten Bogor, tepatnya di kawasan Parung.Saat ini sedang merantau untuk melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada dan berdomisili di asrama Lembaga Pendidikan Insani (LPI) Yogyakarta. Sebelumnya menetap selama 3 tahun di Asrama MAN Insan Cendekia Serpong dan menjadi salah satu santri di sekolah tersebut. Duh kader-kader manja, maunya selalu mendapat, tapi enggan memberi. Maunya diperhatikan, tapi tak mau memperhatikan. Maunya dihargai, tapi ... Baca selengkapnya »